Alibaba dikabarkan menyuntik Lazada dengan US$ 353 juta atau sekitar Rp 5,2 triliun. Kabar tambahan modal ini muncul setelah raksasa e-commerce asal China itu membagi bisnisnya menjadi enam unit.
Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh Tech In Asia. Katadata.co.id mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Lazada Indonesia. Tapi tidak ada tanggapan.
Jika suntikan dana benar, maka Lazada akan berada di bawah Global Digital Business Group. Di bawahnya termasuk AliExpress, Trendyol dan Daraz.
Tahun lalu, Alibaba mengucurkan US$ 1,6 miliar ke Lazada selama setahun terakhir.
Alibaba mengumumkan akan membagi perusahaan menjadi enam unit ketika pendiri Jack Ma kembali ke China. Masing-masing bisnis ini akan dikelola oleh seorang CEO dan mengikuti struktur perusahaan induk.
“Setiap CEO akan melapor kepada dewan direksi dan bertanggung jawab penuh atas kinerja perusahaan,” ujarnya seperti dikutip dari TechCrunch, akhir bulan lalu (29/3).
Bisnis keenam alibaba yaitu:
Cloud Intelligence Group (solusi cloud) Taobao Tmall Trading Group (layanan e-commerce lokal) Grup Layanan Lokal (layanan pengiriman) Cainiao Smart Logistics Group (logistik) Digital Commerce Global Group (AliExpress) Grup Media dan Hiburan Digital (game, film, dan web melayani)
Keputusan Alibaba untuk membagi perusahaan menjadi enam unit telah digambarkan sebagai perombakan tata kelola paling signifikan dalam sejarah 24 tahun raksasa teknologi itu.
Rencana pembagian dilakukan sehari setelah Jack Ma pertama kali terlihat di China setelah menghabiskan beberapa bulan di luar negeri.
Selama sekitar tiga tahun terakhir, China telah menindak raksasa teknologi itu, termasuk membekukan rencana penawaran umum perdana (IPO) Ant Group di bawah Alibaba dan mendorong Didi untuk dikeluarkan dari Amerika Serikat.
“Transformasi ini akan memberdayakan semua bisnis untuk menjadi lebih gesit, meningkatkan pengambilan keputusan, dan memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar,” kata CEO Alibaba Daniel Zhang dalam email kepada karyawan.
Zhang akan terus menjabat sebagai ketua dan CEO Grup Alibaba. ‘
Putusan tersebut menawarkan fleksibilitas bisnis Alibaba untuk IPO di yurisdiksi yang berbeda, di mana proses persetujuan dapat sangat bervariasi.
Manfaat Restrukturisasi Alibaba Lazada?
Seiring dengan kebijakan pembagian bisnis, unit bisnis dengan investor luar dapat bergerak ke arah yang lebih mandiri, demikian catatan dari Blue Lotus Research Institute.
Unit bisnis meliputi:
Unit logistik CainiaoLazada berbasis di platform layanan lokal rantai supermarket ElemeFreshippo Asia Tenggara
“Kami berharap bahwa pemisahan tersebut akan menguntungkan harga saham BABA dari sudut pandang penilaian,” kata Direktur Pelaksana Blue Lotus Shawn Yang dalam laporan tersebut, yang dikutip oleh Forbes.
Sebelumnya, Grup Alibaba sangat terlibat dalam bisnis Lazada. Raksasa teknologi itu beberapa kali berganti CEO Lazada.
Seorang sumber Momentum Works yang bekerja di Alibaba selama tiga tahun mengatakan, referensi Lazada yang berganti bos setiap tahun bukanlah apa-apa. “Selama tiga tahun, saya punya enam bos,” ujarnya seperti dikutip dari Momentum Works pada 2021.
CEO Momentum Works Li Jianggan tidak mengomentari secara khusus dampak restrukturisasi Alibaba di Lazada.
“Masalah mendasar yang coba dipecahkan oleh kepemimpinan Alibaba adalah bagaimana membuat Alibaba, dengan hampir seperempat juta karyawan lintas sektor dan unit bisnis, lebih gesit dan responsif terhadap lingkungan pasar yang selalu berubah dan sangat kompetitif?” ujarnya, Jumat (31/3).
Menurutnya, bagi Alibaba dan perusahaan teknologi besar lainnya di China yang tumbuh dari lingkungan yang sangat kompetitif, organisasi telah menjadi topik konstan yang menempati ruang pikiran kepemimpinan.
“Bagaimana Anda memastikan perusahaan menjadi besar dengan cepat tetapi tetap mempertahankan ketangkasan, keselarasan, dan semangat?” dia berkata. “Pimpinan Alibaba mengetahui hal ini, dan selalu mengetahui hal ini. Inilah mengapa ‘merangkul perubahan’ telah menjadi nilai inti grup sejak lama.”
Alibaba menghadapi persaingan ketat di beberapa area operasi, seperti:
Di China (e-commerce): Taobao/Tmall bersaing dengan Douyin atau TikTok dari Shopee
“Yang parahnya, semua kompetitor/disruptor di atas masih (relatif) muda. Tapi yang lebih penting adalah dipimpin oleh sang pendiri, dengan kemauan dan kemampuan mengeksekusi untuk menang,” kata Li.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterimanya, para eksekutif tingkat menengah Alibaba menunjukkan tanda-tanda kelelahan. “Seorang veteran Alibaba yang sangat awal memberi tahu kami tahun lalu bahwa ‘pada saat itu setiap eksekutif utama Alibaba akan berjuang tetapi tetap bersemangat untuk menjadi pendiri yang baik. Sekarang lihat level menengah, saya tidak yakin lagi,’” kata Li menirukan pejabat Alibaba.
Struktur baru dapat membuat beberapa masalah kinerja dan motivasi menjadi lebih transparan. Kelompok bisnis yang berbeda harus bertanggung jawab sambil memiliki ‘otonomi’ untuk dijalankan.
Kelemahannya mungkin berkurangnya kemampuan perusahaan induk untuk memobilisasi atau memfokuskan sumber daya pada satu bidang yang menjadi perhatian.