JD.ID menanggapi kabar bahwa mereka akan dirilis oleh JD.com. Perusahaan e-commerce tersebut menyatakan hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai hal tersebut di tingkat manajemen.
Saat ini perseroan masih fokus pada program Super 8 yang dimulai Agustus 2022. “Semuanya masih on track,” ujar Head of Corporate Communications and Corporate Social Responsibility (CSR) JD.ID Setya Yudha Indraswara dalam pesan tertulis melalui email. kepada Katadata.co.id, Kamis (2/12).
JD.com dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menutup operasinya di Indonesia dan Thailand. Hal itu dilakukan raksasa e-commerce China itu untuk menekan kerugian di kawasan Asia Tenggara dan memperkuat operasi domestik.
Seperti dikutip dari South China Morning Post, sumber mengatakan pertumbuhan penjualan menjadi tantangan bagi JD.com di Asia Tenggara. Saat ini perusahaan sedang mencari investor untuk menggabungkan bisnisnya di Indonesia di Thailand.
Tiga orang yang dekat dengan bisnis e-commerce Indonesia mengatakan JD.com sedang mencari investor untuk mengambil saham di JD.ID. Langkah serupa juga akan dilakukan di JD Central di Thailand.
Rencana JD.com untuk menarik diri dari Asia Tenggara awalnya dilaporkan oleh media China Xiaguangshe. Sebuah sumber menyebutkan, ekspansi perseroan di Indonesia dan Thailand dalam delapan tahun terakhir menelan biaya US$ 1,39 miliar atau setara Rp 21,8 triliun.
Langkah ini mencerminkan lambatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia dan Thailand. Hal ini seiring dengan meningkatnya biaya hidup dan inflasi.
Pada Mei lalu, JD.ID dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Seorang karyawan yang menolak disebutkan namanya mengatakan, perusahaan kini fokus pada peningkatan arus kas untuk mencapai margin positif.
Sementara itu, JD Central mengalami kerugian sejak diluncurkan. JD.com kehilangan 1 miliar yuan ($2,2 triliun) dalam usaha patungan antara 2017 dan 2021.
Untuk performanya, JD.com di Indonesia dan Thailand masih kalah dibandingkan Shopee, Lazada, Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak.