Mayoritas masyarakat Indonesia atau 81% bertransaksi di aplikasi menggunakan dompet digital atau e-wallet, menurut laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023.
Artinya, layanan startup pembayaran financial technology (fintech) mengungguli perbankan. “Orang Indonesia sudah terbiasa dengan digitalisasi,” kata Director Katadata Insight Center Adek Media Roza saat peluncuran EV-DCI 2023 di Jakarta, Rabu (5/4).
Rincian penggunaan layanan pembayaran dalam aplikasi sebagai berikut:
Layanan pembayaran paling disukai masyarakat Indonesia di tahun 2023 (EV DCI 2023)
Adek menjelaskan preferensi belanja masyarakat Indonesia sebagai berikut:
45% online dan offline 34% lebih sering berbelanja online 21% lebih sering berbelanja offline
Sebuah laporan dari Standard & Poor’s atau S&P berjudul ‘Laporan Pasar Uang Elektronik Asia Tenggara’ 2020 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia lebih memilih pembayaran dari financial technology (fintech) daripada bank. Penggunaan layanan fintech telah meningkatkan transaksi e-commerce menjadi game.
Pada 2019, transaksi uang elektronik di nusantara mencapai US$ 10 miliar. Sementara itu, dompet digital (e-wallet) dari fintech menyumbang sekitar 72% transaksi uang elektronik di tanah air.
“Fintech telah mengungguli perbankan sebagai penyedia pembayaran utama di Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dalam laporan S&P Global yang dirilis awal tahun 2020. Di Singapura, Malaysia, dan Thailand, layanan pembayaran dari perbankan masih mendominasi.
Tahun ini, layanan fintech pembayaran masih unggul. Namun, bank mulai mengeksplorasi perbankan digital.
BCA bahkan sudah mulai menyediakan layanan pengiriman uang di BCA, kini mulai dari Rp 1 melalui myBCA, BCA mobile dan KlikBCA per 21 Maret. Sebelumnya, nasabah BCA hanya bisa mengirimkan uang minimal Rp10.000.
Ekonom dan Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira menilai langkah tersebut akan memperketat persaingan perbankan, khususnya BCA dengan dompet digital atau e-wallet.
“Konsumen lebih memilih bank e-payment seperti BCA. Dari segi keamanan dan operasional, bank umum semakin mampu bersaing dengan fintech, bahkan melebihi kapasitas fintech,” kata Bhima kepada Katadata.co.id, Senin (6/3).