Transaksi bruto Shopee alias Gross Merchandise Value (GMV) meningkat 32,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$ 19,1 miliar atau sekitar Rp 298 triliun miliar pada kuartal ketiga. Meskipun e-commerce ini mengurangi biaya promosi.
“Beban penjualan dan pemasaran turun 16,4% yoy dan 14,6% quarterly (qtq) menjadi US$575,7 juta (sekitar Rp9 triliun),” katanya dalam siaran pers induk Shopee, Sea Ltd, Selasa (15/10). 11).
Kinerja keuangan Shopee pada kuartal ketiga, sebagai berikut:
Pendapatan meningkat 32,4% yoy menjadi US$1,9 miliar Pendapatan dari pasar inti, terutama terdiri dari biaya berbasis transaksi dan pendapatan iklan, meningkat 54,1% yoy menjadi US$1 miliar Pendapatan dari layanan bernilai tambah, terutama terdiri dari pendapatan logistik terkait layanan , meningkat 20,3% yoy menjadi US$ 600 juta Total pesanan (gross) meningkat 19,2% yoy menjadi dua miliar GMV meningkat 13,5% yoy menjadi US$ 19,1 miliar. Berdasarkan asumsi mata uang konstan, kenaikannya adalah 21,4% yoy Beban penjualan dan pemasaran turun 16,4% yoy dan 14,6% qtq menjadi US$ 575,7 juta Adjusted EBITDA meningkat 27,5% yoy dan 23,5% qtq negatif US$ 495,7 juta
“Peningkatan EBITDA yang disesuaikan didorong oleh pertumbuhan top-line yang kuat, terutama pendapatan pasar inti dan peningkatan efisiensi yang signifikan dalam biaya operasi di seluruh pasar,” kata Sea Ltd.
Namun perusahaan juga membayar pesangon kepada pekerja Shopee yang di-PHK. Selain itu, ada peningkatan biaya penelitian dan pengembangan (R&D) dan hosting server bersama di kantor pusat.
“Ketika kami memulai upaya yang lebih terfokus untuk mengoptimalkan biaya operasi di kantor pusat, termasuk biaya R&D, dari bagian akhir kuartal ketiga, kami berharap penghematan biaya bersama mulai terlihat pada kuartal berikutnya,” kata perusahaan itu.
Peningkatan EBITDA yang disesuaikan terutama didorong oleh pasar Asia. “Selama kuartal tersebut, gabungan pasar Asia mencatat margin kontribusi yang positif, sejalan dengan ekspektasi awal kami,” kata induk Shopee.
“Secara khusus, sebagian besar pasar di Asia, termasuk pasar terbesar kami di Indonesia, mencapai margin kontribusi yang positif. Begitu juga Malaysia dan Taiwan,” kata perusahaan itu.
Laporan Google, Temasek dan Bain berjudul e-Conomy Southeast Asia 2022 menunjukkan transaksi e-commerce di Indonesia tahun lalu mencapai US$ 48 miliar. Nilainya diprediksi meningkat 22 persen menjadi US$ 59 miliar atau sekitar Rp 915,9 triliun tahun ini.
Berdasarkan data Data.ai, Shopee menang dalam hal pengguna aktif aplikasi per akhir Oktober (26/10). Rincian pesanan adalah sebagai berikut:
Shopee Tokopedia Lazada Bukalapak OLX Indonesia Seller Tokopedia Blibli Akulaku Maxim Alfa Gift from Alfamart
Sedangkan dari segi jumlah unduhan aplikasi bulan lalu, daftar peringkatnya adalah sebagai berikut:
Shopee Lazada My Points Maxim Akulaku Tokopedia Alfa Gift Shell Go+ Blibli Klik Indomaret
Tokopedia memimpin dalam hal jumlah kunjungan website per triwulan I berdasarkan data iPrice yang mengacu pada Web Serupa. Dengan rincian sebagai berikut: