Startup teknologi finansial atau fintech masif melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK dan tidak berencana merekrut karyawan. Namun ada beberapa jenis pekerjaan yang masih dicari,
Berdasarkan laporan Fintech Indonesia dan Katadata Insight Center atau KIC, AFTECH Annual Member Survey 2022/2023 yang bertajuk ‘Fintech Indonesia: Mantap Melangkah ke Arah Keberlanjutan dan Inklusi’, sebanyak 84% responden melakukan PHK dalam setahun terakhir.
“Sebanyak 76% responden tidak berencana merekrut tenaga kerja baru dalam waktu dekat,” kata Direktur Katadata Insight Center (KIC) Adek Media Roza dalam acara peluncuran Laporan Aftech Annual Members Surveys 2022/2023 di JIExpo Jakarta, Kamis (27/7).
“Memang terjadi efisiensi,” Adek menambahkan.
Adek menyampaikan, jika memang ada rekrutmen tenaga baru, startup fintech berfokus pada sektor-sektor yang memang penting di antaranya:
69,3% pengembangan produk68% pengembangan bisnis54,7% penjualan dan pemasaran33,3% hukum dan kepatuhan22,7% keuangan dan akuntansi21,3% pelayanan pelanggan12% desain
Sementara preferensi startup fintech dalam perekrutan karyawan, yakni:
61,3% kombinasi outsourcing permanen37,3% permanen saja1,4% outsourcing saja
Di satu sisi, ada kesenjangan talenta digital dari pasokan dibandingkan kebutuhan di sektor fintech. Rinciannya sebagai berikut:
57,3% keamanan siber52% data dan analitik49,3% pengetahuan soal industri keuangan41,3% manajemen risiko38,7% pemrograman26,7% bisnis dan manajemen22,7% UI dan UX22,7% penjualan dan pemasaran20% bahasa8,6% lainnya
“Sebanyak 73,3% responden lebih suka mempekerjakan talenta lokal karena memiliki pemahaman lebih baik terhadap lanskap bisnis dan kemudahan koordinasi,” demikian dikutip dari laporan.
Laporan AFTECH Annual Member Survey 2022/2023 dari Aftech dan KIC itu dilakukan dengan tiga pendekatan metodologi yakni:
Kuantitatif: 75 responden selama 15 Mei – 15 JuniKualitatif: wawancara mendalam tiga anggota Aftech yakni Ayoconnect, Trusting Social, dan AmarthaStudi literatur