Ratusan perusahaan terkait crypto bangkrut tahun ini, termasuk FTX. Mantan bos cryptocurrency yang jatuh telah meninggal, didakwa dengan penjara dan bahkan pergi berlibur di Bali.
Pendiri Three Arrows Capital (3AC) Zhu Su berlibur di Bali bersama temannya Cliff. Dia telah mengenal Cliff selama 10 tahun, sejak Su memulai karirnya di Tokyo, Jepang.
Cliff juga pernah bekerja di 3AC, namun keluar dari perusahaan tersebut pada 2017. “Pada Juni, ketika 3AC ‘meledak’, dia mengirimi saya pesan dan mengatakan akan menemuinya di Bali,” katanya melalui Twitter @Zhu Su, Selasa (29/2). / 11). ).
Dia mengatakan kepada saya bahwa dia mengalami kesulitan menilai esensi kehidupan. “Apa yang diperoleh hilang dan apa yang hilang diperoleh saat kita berteman lagi,” tambahnya.
Zhu Su juga ingin ‘mengobati’ kondisi mentalnya setelah 3AC bangkrut. Perusahaan hedge fund bangkrut setelah gagal membayar pinjaman dari beberapa perusahaan, termasuk Voyager, lebih dari $650 juta.
Voyager juga bangkrut karena terpapar 3AC. Kedua perusahaan ini dipengaruhi oleh FTX.
Dalam dokumen kebangkrutan Voyager, perusahaan mengungkapkan bahwa Alameda berutang lebih dari US$370 juta. Alameda Research dimiliki oleh FTX.
Crypto exchange FTX dan 130 perusahaan afiliasinya, mengajukan pailit di pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat (AS) dua minggu lalu (11/11). Ratusan perusahaan ini terkait dengan miliarder cryptocurrency Sam Bankman-Fried.
Pendiri dan CEO Binance Changpeng Zhao telah menyerukan agar Sam Bankmand-Fried dipenjara. “Sam berbohong kepada karyawan, konsumen, pemegang saham, dan regulator di seluruh dunia,” ujarnya seperti dikutip dari The Street, Selasa (29/11).
Sam memang sedang diselidiki oleh regulator Amerika dan Bahama terkait kebangkrutan FTX dan akibatnya.
Sementara itu, pendiri Terraform Labs, Do Kwon dikabarkan diburu oleh Interpol. Bloomberg melaporkan bahwa jaksa di Korea Selatan meminta bantuan Interpol untuk memburu Do Kwon dengan mengeluarkan Red Notice Interpol.
Seperti yang diketahui, Terra Luna adalah cryptocurrency yang harganya turun hingga nol rupiah. Hal ini kemudian merugikan investor.