Startup natural financial technology syariah (fintech lending) mendapat pendanaan dari Paragon Beneva Investama. Ini adalah unit investasi dari ParagonCorp yang menaungi merek-merek seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf, Biodef Labore, Instaperfect, Crystallure dan Tavi.
Namun, besaran dana itu tidak diungkapkan. Co-founder dan CEO Alami Dima Djani hanya mengatakan dana baru tersebut akan digunakan untuk mengembangkan produk teknologi finansial.
Selain itu, perseroan berencana memperluas akses pembiayaan syariah. Alami telah menyalurkan lebih dari Rp 3 triliun untuk membiayai lebih dari 10.000 proyek Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai sektor di Indonesia.
Alami juga menjajaki bisnis perbankan digital, setelah mengakuisisi BPRS Cempaka Al Amin tahun lalu. Awal bulan ini, fintech pinjaman syariah juga meluncurkan aplikasi mobile banking bernama Bank Hijra.
Pengalaman dengan ParagonCorp akan bekerja sama untuk menciptakan gaya hidup halal bagi pelanggan.
“Investasi dan keunggulan ParagonCorp dalam mengembangkan produk halal membantu Alami terus mendapatkan lebih banyak UKM untuk mengakses pembiayaan berbasis syariah,” kata Dima dalam siaran pers dikutip dari Tech in Asia, Rabu (21/12).
Dima mendirikan Alami bersama Harza Sandityo dan Bembi Juniar pada tahun 2018.
Mereka menargetkan pasar industri halal sebesar US$2,2 triliun di seluruh dunia pada 2019. Pasar ini diperkirakan mencapai US$3 triliun pada 2023.
April lalu, Alami memperoleh fasilitas utang US$ 30 juta atau Rp 431 miliar dari perusahaan asal Inggris, Lendable. Dana ini akan digunakan untuk menyalurkan pinjaman kepada UKM di Indonesia.
Lendable adalah perusahaan pemberi pinjaman Inggris yang beroperasi di Afrika dan Asia.
Pada bulan Oktober, ALAMI mendapatkan pendanaan pra-seri B yang dipimpin oleh East Ventures.