Ratusan pertukaran crypto termasuk FTX, bangkrut tahun ini. Harga crypto bitcoin juga diprediksi akan terus tertekan dan memasuki masa jenuh di tahun 2023.
Harga Bitcoin adalah US$ 16.611,21 per pukul 10.15 WIB hari ini (30/12), berdasarkan data Coinmarketcap. CEO Indodax Oscar Darmawan menilai bitcoin berpotensi memasuki fase jenuh pada tahun depan.
Namun kemudian, harga bitcoin akan naik untuk merayakan halving day di tahun 2024. Halving day adalah berkurangnya separuh pasokan bitcoin di pertambangan atau pertambangan setiap empat tahun sekali.
Pasokan berkurang tambahan itu bisa menaikkan harga bitcoin. “Biasanya akan ada penyesuaian harga menuju bitcoin halving selanjutnya,” kata Oscar dalam keterangannya, Jumat (30/12).
Oleh karena itu, dia memperkirakan bahwa harga bitcoin akan naik pada tahun 2024. Saat bitcoin meroket, menurutnya harga mata uang kripto lainnya akan naik.
“Tahun ini pasar crypto sedang dalam fase musim dingin,” kata Oscar. Meski begitu, jika dilihat dari segi sejarah, momen crypto jatuh dianggap saat yang tepat untuk mengakumulasi crypto dan menjualnya nanti saat harganya naik.
“Kami mengajak para trader crypto untuk mulai mengumpulkan dollar cost averaging cryptos sebelum halving sebagai waktu terbaik untuk membeli crypto. Hal ini karena ada potensi kenaikan harga setelah bitcoin halving yang akan terjadi di awal tahun 2024,” kata Oscar.
Ia juga optimistis jumlah investor kripto akan terus meningkat tahun depan. “Indonesia memiliki bonus demografi yang memungkinkan jumlah nasabah yang besar pada instrumen investasi digital. Saya berharap pada tahun 2023 jumlah investor Indodax mencapai 10 juta,” ujarnya.
Direktur PT Profit Forexindo Berjangka Ibrahim Astandingbi memperkirakan harga bitcoin akan turun hampir US$ 15 ribu tahun depan. Pasalnya, ketidakpastian perekonomian global akan mendorong dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat.
“Apalagi Ukraina berani menyerang wilayah Rusia. Ini menimbulkan ketegangan baru,” kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, dua pekan lalu (14/12).
Di sisi lain, sanksi energi Rusia terhadap Uni Eropa dan Inggris menyebabkan harga kebutuhan pokok, gas dan lainnya di Eropa dan Amerika Serikat (AS) melambung tinggi. Lonjakan inflasi ini menyebabkan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) berpotensi kembali menaikkan suku bunga.
Meski begitu, menurut dia, harga bitcoin berpeluang naik ke level US$ 20 ribu – US$ 25 ribu tahun depan, dengan ketentuan:
Bank sentral mengurangi kenaikan suku bunga Ekonomi stabil
Investor veteran Mark Mobius juga memperkirakan harga bitcoin akan turun menjadi US$10 ribu tahun depan. “Dengan suku bunga yang lebih tinggi, daya tarik memegang atau membeli bitcoin dan mata uang kripto lainnya menjadi kurang menarik,” ujar Mobius seperti dikutip CNBC International, Kamis (1/12).