Pedagang online di e-commerce membutuhkan waktu hingga 15 jam sehari untuk berjualan secara online, menurut riset Sirclo dan Katadata Insights Center (KIC). Ini mengurangi potensi penghasilan hingga 20%.
Sirclo dan KIC mencatat bahwa pedagang online membutuhkan hingga enam jam sehari untuk mengelola inventaris dan pesanan penjualan. Hal ini menyebabkan empat dari 10 pesanan gagal terkirim.
Selain itu, “menurunkan target omzet menjadi 20%,” dikutip dari laporan internal Sirclo, Rabu (19/10).
Laporan berjudul SIRCLO Group Impact 2022 juga menunjukkan bahwa 83,8% pemilik brand lokal kesulitan mengelola penjualan online. Sebab, mereka mengelola setidaknya tiga kanal penjualan online setiap harinya.
Padahal, jualan online adalah salah satu strategi untuk meningkatkan penjualan. Pasalnya, masyarakat mulai beralih ke metode ini sejak pandemi corona.
Riset Sirclo dan KIC juga menunjukkan bahwa 85,6% konsumen memilih e-commerce sebagai saluran berbelanja. Sebanyak 85,2% menggunakan lebih dari satu pasar.
Berdasarkan riset iPrice, jumlah kunjungan ke 10 website e-commerce teratas di Indonesia melonjak 64% dibandingkan sebelum wabah corona atau sejak kuartal III 2019.
Peningkatan jumlah kunjungan tersebut sejalan dengan peningkatan kemampuan konsumen di Indonesia untuk berbelanja melalui e-commerce. Tanda-tandanya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan jumlah pengguna yang mengakses situs web e-commerce secara langsung dalam 3 tahun terakhir
Bagian itu telah meningkat dari 48% pada Desember 2019 menjadi 66% pada Juli 2022.
2. Rata-rata konsumen Indonesia menghabiskan waktu hampir lima menit di situs e-commerce dalam sekali kunjungan atau turun dari akhir tahun 2019 yang rata-rata 12 menit
iPrice menilai bahwa berkurangnya waktu yang dihabiskan untuk setiap kunjungan merupakan bukti lebih lanjut dari kemahiran konsumen Indonesia dalam mengakses platform e-commerce.
Konsumen menghabiskan lebih sedikit waktu di platform e-niaga untuk mencari dan membeli produk.
Untuk memaksimalkan potensi penjualan di e-commerce, Chief Product Officer Sirclo Entrepreneur Solutions Leontius Pradhana mengatakan teknologi integrasi pasar bisa menjadi solusinya.
Oleh karena itu, Sirclo meluncurkan fitur integrasi pasarnya pada tahun 2019. “Saat ini terdapat belasan saluran pasar di Indonesia,” kata Leontius. “Kami berharap fitur ini dapat meminimalisir masalah dalam hal manajemen dan operasional.”
Integrasi pasar adalah sistem manajemen/sinkronisasi pasar yang memungkinkan bisnis mengelola stok, mengatur pengiriman, memperbarui katalog produk hingga menanggapi obrolan pelanggan di berbagai saluran melalui satu dasbor.
Ia mengatakan pengguna yang mengaktifkan fitur Marketplace Integration meningkat 75% selama 2019 – 2021. Selain itu, ada sembilan pasar yang mengintegrasikan platform dengan fitur ini, yakni Tokopedia, Shopee, Lazada, TikTok Shop, Zalora, JDID, Blibili, Zilingo , dan Bukalapak.