Nilai transaksi bruto Shopee atau GMV sebesar US$ 47,9 miliar atau sekitar Rp 718 triliun tahun lalu. Angka ini hampir 11 kali lipat dari TikTok Store yang mencapai US$ 4,4 miliar atau sekitar Rp 66 triliun.
Momentum Works dalam laporan bertajuk ‘E-commerce Southeast Asia 2023’, nilai transaksi bruto sembilan perusahaan e-commerce, termasuk Shopee, Lazada, dan Tokopedia tahun lalu mencapai US$ 99,5 miliar.
Nilai GMV melonjak dibandingkan US$87,1 miliar pada 2021 dan US$54,8 miliar pada 2020.
Nilai transaksi bruto setiap e-commerce di Asia Tenggara selama setahun terakhir adalah sebagai berikut:
Shopee US$ 47,9 miliar atau sekitar Rp 718 triliun Lazada US$ 20,1 miliar atau sekitar Rp 301 triliun Tokopedia US$ 18,4 miliar atau sekitar Rp 275,9 triliun Bukalapak US$ 5,3 miliar atau sekitar Rp 79 49 triliun TikTok Shop US$ 4,4 miliar atau sekitar Rp 4,4 miliar 66 triliun Blibli US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 32,9 triliun
Artinya, GMV Shopee hampir 11 kali lipat dari TikTok Shop. Namun berdasarkan pantauan Katadata.co.id, nilai transaksi bruto TikTok Shop sebesar US$ 4,4 miliar berdasarkan sumber The Information.
Selain itu, Shopee hadir di 10 negara. Jika dihitung semua, GMV e-commerce bernuansa oranye ini mencapai US$ 73,5 miliar atau sekitar Rp 1.167 triliun.
Momentum Works juga menyebutkan Shopee menguasai pasar di enam negara, yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Detailnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
GMV sembilan e-commerce di Asia Tenggara selama 2020 – 2022 (Momentum Works)
“Lazada tetap menjadi pemain terbesar kedua di semua negara kecuali Indonesia. GMV Lazada US$ 20,1 miliar tahun lalu, atau tidak berubah dibandingkan tahun 2021,” ujarnya seperti dikutip. Pangsa pasar e-commerce di Indonesia adalah sebagai berikut:
Shopee 36% Tokopedia 35% Lazada 10% Bukalapak 10% Toko TikTok 5% Blibli 4%
Indonesia menjadi penyumbang nilai transaksi e-commerce terbesar di Asia Tenggara yakni 52% atau US$ 51,9 miliar atau sekitar Rp 778,37 triliun tahun lalu.
Nilai transaksi bruto e-commerce di Asia Tenggara, termasuk Shopee, Lazada, dan Tokopedia, diperkirakan mencapai US$175 miliar pada tahun 2028, dengan asumsi skenario kasus bisnis. GMV diproyeksikan mencapai US$ 232 miliar dengan perhitungan skenario kasus terbaik, seperti pembatasan mobilitas selama pandemi corona.