ShopeePay dan GoPay secara solid mengurangi ‘membakar uang’ di kuartal pertama. Meski demikian, keduanya tetap membukukan peningkatan pendapatan.
SeaMoney yang menyediakan layanan ShopeePay ke Shopee PayLater, memangkas biaya promosi atau ‘burned money’ sebesar 89,1% secara tahunan atau year-to-date (yoy) menjadi US$ 21,2 juta atau sekitar Rp. 315,42 miliar.
Induk Shopee, Sea Ltd, mengatakan pengurangan biaya ‘membakar uang’ ditujukan untuk mengoptimalkan biaya operasi dan mendorong efisiensi.
Dari pengurangan biaya insentif, Sea Ltd membukukan laba pada kuartal IV 2022 dan kuartal I 2023.
Pendapatan SeaMoney juga meningkat. Rincian penampilannya selama Januari – Maret adalah sebagai berikut:
Pendapatan GAAP meningkat 75% yoy menjadi US$ 412,8 juta BITDA yang disesuaikan turun 179,2% yoy menjadi US$ 98,9 juta Total pinjaman yang diterima US$ 2 miliar setelah dikurangi penyisihan kerugian pinjaman US$ 281,1 juta Kredit macet atau Tingkat Gagal Bayar selama 90 hari (TWP90) sekitar 2%
GoTo Gojek Tokopedia juga memangkas biaya promosi jasa keuangan, termasuk GoPay, dari Rp 41,9 miliar pada kuartal I 2022 menjadi Rp 40,2 miliar. Pendapatan lini bisnis ini juga meningkat dari Rp 358,1 miliar menjadi Rp 424,2 miliar.
Secara keseluruhan GoTo Gojek Tokopedia menurunkan biaya insentif sebesar 29% menjadi Rp 2,65 triliun pada kuartal pertama. Hasilnya, margin kontribusi positif sebesar US$ 636 miliar dibandingkan kuartal I 2022 minus Rp 2,53 triliun.
Margin kontribusi adalah hasil dari pendapatan kotor dikurangi beberapa biaya seperti biaya pendapatan, insentif dan biaya pemasaran. Indikator ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi suatu perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
“Pengelolaan biaya operasional tetap yang hati-hati membantu Perusahaan dalam mencapai profitabilitas, dan secara signifikan mengurangi biaya operasional dan tingkat pembakaran uang,” ujar Direktur Keuangan GoTo Group Jacky Lo dalam siaran pers, bulan lalu (27/4).