Startup e-commerce yang berbasis di Hong Kong, Peeba, mengumumkan rencana untuk membuka kantor di Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari upaya memperluas pasar di Asia Tenggara.
“Datang ke Indonesia! Tunggu peluncuran kami,” ujar Peeba seperti dikutip dari laman resmi perusahaan, Selasa (25/7).
Dengan berekspansi ke Indonesia, perusahaan berharap dapat menerima lebih banyak merek lokal dan menghubungkan merek lokal dengan penjual di luar negeri.
Untuk mencapai hal tersebut, startup asal Hong Kong tersebut sedang membangun tim lokal untuk menangani operasional.
Saat ini, Peeba mengizinkan penjual dan merek di pasar Asia Tenggara lainnya untuk bergabung seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
E-commerce menawarkan strategi ‘jual dulu, bayar nanti’. Pengecer dapat membeli produk dari merek global secara konsinyasi untuk menghilangkan pembayaran di muka yang besar. Layanan ini memberikan jangka waktu pembayaran selama 60 hari.
Dikutip dari laman resminya, berikut cara kerja Peeba:
Pesan produk melalui Peeba tanpa pembayaran di muka Terima pesanan dan jual di toko Anda Kembalikan produk kapan saja jika tidak terjual Hanya bayar produk yang terjual dalam waktu 60 hari
Peeba didirikan pada tahun 2020 oleh Kevin Cho sebagai COO dan Jacky Lai sebagai CEO. Perusahaan mengatakan menghubungkan lebih dari 30.000 toko ritel dengan sekitar 3.000 merek di seluruh dunia.
Menurut Crunchbase, Peeba mengumpulkan dana sebesar US$ 6,3 juta. Mendukung investor seperti Y Combinator, Headline Ventures, dan Northstar.