Startup open finance Ayoconnect melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap 10% karyawan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mengejar lini bisnis yang menguntungkan dan mandiri.
Ayoconnect mengatakan bahwa keputusan itu dibuat dengan hati-hati. Ini bertujuan mengoptimalkan fungsi divisi dan struktur organisasi yang lebih ramping guna menciptakan bisnis yang profitabel dan berkelanjutan.
“Ayoconnect berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan kepada karyawan yang terdampak selama masa transisi ini,” kata juru bicara perusahaan kepada Katadata.co.id, Jumat (4/8).
Karyawan yang terkena dampak akan menerima:
Uang pesangon Asuransi kesehatan untuk seluruh keluarga selama enam bulan Program outplacement untuk membantu menemukan pekerjaan baru
“Ke depannya, Ayoconnect berfokus memposisikan bisnis yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pasar,” ujar dia.
Pada Oktober 2022, Ayoconnect menyelesaikan putaran pendanaan seri B+ US$ 28 juta atau setara Rp 420 miliar. Dana segar ini dipimpin oleh SIG Venture Capital.
Investor lain yang berpartisipasi yakni Bank Mandiri, BRI, CE Innovation Capital dan investor fintech PayU, dan fintech Prosus.
Pendiri sekaligus CEO Ayoconnect Jakob Rost mengatakan, dana segar itu akan digunakan untuk pengembangan produk dan teknologi. Selain itu, meningkatkan kualitas kepemimpinan dan pemberdayaan tim.
Ayoconnect juga berencana meluncurkan beragam solusi pembayaran dan perbankan, khususnya API Open Banking untuk pembukaan rekening dan penerbitan kartu. API open banking yakni layanan keuangan yang menggunakan teknologi Application Programing Interface alias pemrograman antar-muka.
Ayoconnect didirikan oleh mantan managing director for Lazada Jakob Rost pada 2016 bersama Chiragh Kirpalani dan Adi Vora.
Menurut situs resminya, Ayoconnect memiliki sekitar 200 karyawan.
Ayoconnect menawarkan solusi API pembayaran full-stack untuk bisnis, dengan penawaran utama meliputi debit langsung, kartu virtual, transfer instan, dan produk digital. Perusahaan mencatat memiliki lebih dari 200 klien di seluruh Asia Tenggara.