Startup teknologi finansial (pinjaman fintech) atau pinjaman online di Indonesia telah mengeluarkan kredit lebih dari US$ 17 miliar atau sekitar Rp. 255,7 triliun, sepanjang tahun 2017 – 2022.
Penyaluran pinjaman oleh startup pinjaman online alias pinjol tumbuh rata-rata tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) sebesar 140%. Hal itu berdasarkan laporan Boston Consulting Group (BCG) dan AC Ventures (ACV) bertajuk Indonesia’s Fintech Industry is Ready to Rise.
“Indonesia kini memiliki lebih dari 30 juta akun peer-to-peer lender aktif,” ujar Managing Partner AC Ventures Helen Wong dalam acara AC Ventures & BCG Fintech Report Launch – Media Roundtable di Jakarta, Rabu (29/3) malam.
Sementara itu, fintech subsektor pembayaran memiliki lebih dari 60 juta pengguna aktif pada tahun 2020. Perkiraan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata untuk sektor ini diperkirakan sebesar 26% hingga tahun 2025.
Kemudian, fintech atau wealthtech subsektor investasi memiliki lebih dari sembilan juta investor ritel tahun lalu.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa dalam satu dekade terakhir, jumlah startup fintech di Indonesia meningkat enam kali lipat, dari 51 pada 2011 menjadi 334 pada tahun lalu.
Helen mengatakan lanskap fintech di Indonesia kini semakin beragam dan dinamis. Sektor pinjam meminjam uang secara online, pembayaran, dan teknologi kekayaan dianggap sebagai industri masa depan yang menjanjikan.
“Penawaran fintech juga mengalami lonjakan customer engagement di Indonesia,” katanya. Selain itu, penetrasi konsumen dalam pembayaran, peminjaman, dan teknologi kekayaan berkembang pesat dan mendorong peningkatan nilai yang signifikan.
Segmen baru dalam industri fintech, seperti software as a service (SaaS) dan insurtech yang baru muncul menunjukkan bahwa sektor ini semakin matang dan bergerak menuju produk dan layanan yang lebih canggih.
Helen mengatakan penggunaan platform Software as a Service (SaaS) semakin meningkat. “Saat ini sudah enam juta UKM yang menggunakannya, yang merupakan ekspansi 26 kali lipat dalam tiga tahun sebelumnya,” katanya.
Managing Director & Partner Boston Consulting Group Sumit Kumar mengatakan industri fintech di Indonesia berkembang pesat dan menunjukkan potensi pertumbuhan yang luar biasa.
Menurutnya, saat ini adalah waktu yang menyenangkan untuk berinovasi berdasarkan kebutuhan pelanggan, kolaborasi antara pemain fintech dan lembaga keuangan tradisional, badan regulator, dan visi regulasi.