Tokopedia menyatakan lebih dari 60% konsumen tetap berbelanja online, meski kebijakan pembatasan mobilisasi terkait Covid-19 sudah tidak berlaku lagi.
Hal ini berdasarkan hasil kajian Tokopedia dengan Universitas Indonesia. “Konsumen cenderung lebih dari 60% memilih berbelanja online,” kata CMO Tokopedia Kevin Mintaraga dalam acara Fortune Indonesia 2023 Summit di Jakarta, Rabu (15/3).
Selama pandemi corona, Tokopedia mencatatkan penambahan 4,8 juta selama pandemi corona. “Sekarang ada 12 juta pedagang aktif,” ujarnya.
Meningkatnya jumlah penjual di Tokopedia karena masyarakat beralih ke belanja online di masa pandemi corona. Pasalnya, aktivitas warga di luar rumah dibatasi.
Namun kini kebijakan pembatasan aktivitas di luar ruangan telah berakhir karena jumlah kasus Covid-19 menurun. Ini mendorong orang untuk berbelanja offline lagi.
“Mungkin ada beberapa produk yang perlu dirasakan, dipegang dan dilihat secara offline,” ujarnya. “Tapi mungkin juga ada transaksi yang dipertukarkan secara online.”
Tokopedia juga menyediakan fitur belanja langsung bernama Tokopedia Play. Pertumbuhan transaksi langsung naik, meskipun dia tidak mengungkapkan angkanya.
“Agar bisa mensukseskan acara live shopping, diperlukan promosi, pemasaran dan akses ke konsumen dengan memanfaatkan media sosial dan meningkatkan traffic ke aplikasi Tokopedia,” katanya.
Selain itu, Tokopedia bekerja sama dengan kreator dan live streamer di media sosial yang memiliki massa atau penggemar sendiri.
“Efek menggandakan belanja langsung di Tokopedia dengan kreator besar di Instagram dan lainnya, menjadi sinergi yang memperluas bisnis penjual,” katanya.
CEO Meta Indonesia Peter Lydian mengatakan konten video pendek seperti Reels di Instagram kini sedang diminati.
Saat bekerja di sektor teknologi, menurutnya, sulit mengubah perilaku konsumen. Yang bisa dilakukannya hanyalah terus beradaptasi dengan tren perilaku konsumen, termasuk minat terhadap konten video pendek.