Nilai transaksi bruto Shopee atau GMV sebesar US$ 47,9 miliar atau sekitar Rp 718 triliun tahun lalu. GMV ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara, berdasarkan data dari Momentum Works.
GMV sembilan e-commerce di Asia Tenggara sebesar US$ 241,4 miliar atau sekitar Rp 3.621 triliun selama 2020 – 2022 atau selama pandemi corona. “Tumbuh 1,8 kali lipat,” kata Momentum Works dalam laporannya, Senin (19/6).
Rincian nilai transaksi bruto sembilan e-commerce, termasuk Shopee, Lazada, dan Tokopedia per tahun adalah sebagai berikut:
2020: US$ 54,8 miliar 2021: US$ 87,1 miliar 2022: US$ 99,5 miliar
Shopee memimpin dalam hal nilai transaksi di enam negara yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Detailnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
GMV sembilan e-commerce di Asia Tenggara selama 2020 – 2022 (Momentum Works)
“Lazada tetap menjadi pemain terbesar kedua di semua negara kecuali Indonesia. GMV Lazada US$20,1 miliar tahun lalu, atau tidak berubah dibandingkan tahun 2021,” ujarnya.
Berdasarkan laporan Momentum Works, GMV Shopee di enam negara mencapai US$ 47,9 miliar. Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan Sea Ltd, GMV Shopee meningkat 17,6% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 73,5 miliar atau sekitar Rp 1.167 triliun di 10 negara pada tahun lalu.
Negara-negara yang dimaksud adalah Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan, Polandia, Spanyol, dan Brasil.
Nilai transaksi bruto e-commerce di Asia Tenggara, termasuk Shopee, Lazada, dan Tokopedia, diperkirakan mencapai US$175 miliar pada tahun 2028, dengan asumsi skenario kasus bisnis. GMV diproyeksikan mencapai US$ 232 miliar dengan perhitungan skenario kasus terbaik, seperti pembatasan mobilitas selama pandemi corona.