Viral warganet berhasil mencairkan dana dari pinjaman online alias pinjol menggunakan KTP orang lain yang diperoleh dari hasil pencarian di Google. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyelidiki hal itu.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan instansi terus melakukan monitoring atas pemberitaan hal tersebut.
OJK akan menindaklanjuti pencairan pinjaman online atau pinjol memakai KTP dari Google itu, apabila ditemukan pelanggaran oleh startup teknologi finansial pembiayaan alias fintech lending.
Berdasarkan Peraturan OJK atau POJK Nomor 10 tahun 2022, otoritas mewajibkan startup pinjol yang telah memperoleh izin untuk melakukan verifikasi keaslian identitas yang disampaikan oleh calon pengguna.
Ada startup fintech lending yang menerapkan know your customer alias KYC menggunakan teknologi misalnya, meminta calon peminjam melakukan swafoto atau selfie untuk verifikasi.
“OJK terus mendorong penyelenggara meningkatkan kualitas KYC untuk dapat memitigasi praktik social engineering seperti ini. Selain itu, meningkatkan kualitas sistem elektronik yang andal dan dapat menghindari praktik social engineering,” kata Agusman kepada media, Selasa (11/10).
Sebelumnya viral warganet berhasil mencairkan pinjol hanya dengan menggunakan KTP yang diperoleh di mesin pencarian Google. Hal ini diviralkan oleh salah satu akun Twitter yakni @tanyarlfess pada Kamis (5/10).
ngeri banget woyyyy. mereka punya grup isinya foto KTP orang yg gatau dapat darimana pic.twitter.com/LBz1DFSjMr
— Tanyarlfes (@tanyarlfes) October 5, 2023
Akun tersebut membagikan tangkapan layar alias screenshot grup Facebook bernama Loker Khusus Slawi Lebaksiu Balapulang oleh pengguna bernama Otin Febriana Ab Ab.
“Kok diterima (permintaan pinjol)? Lumayan Rp 1 juta. Tidak akan ku bayar pinjaman ini. Hanya bermodalkan KTP yang diambil dari Google, bisa lolos. Mencoba iseng, siapa tahu bisa dapat,” kata Otin dikutip dari screenshot tersebut.